Warga Indonesia di Jepang di Evakuasi

Sepekan pasca gempa dan tsunami Jepang, Jumat (18/3) malam ini KBRI di Tokyo telah mengevakuasi 216 WNI dari Fukushima, Iwate, dan Miyagi.

"Tim masih bekerja memberikan bantuan kepada para korban, terutama WNI di wilayah yang terkena dampak terparah, yaitu Prefektur Iwate, Fukushima, dan Miyagi," kata Duta Besar RI di Jepang M. Lutfi, melalui email yang dikirim kepada Tempo Jumat (18/3) malam ini.

Menurut Lutfi, sebanyak 15 anggota Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana yang tergabung dalam Tim Kemanusiaan Indonesia telah tiba di Tokyo pada Jumat pagi untuk memberikan bantuan bagi para korban. Tim memiliki pengalaman dan keterampilan untuk misi kemanusiaan, serta membawa bantuan logistik, termasuk 10,000 lembar selimut.

Tim yang dipimpin oleh Kolonel Mohamad Shokir direncanakan akan berangkat Sabtu (19/3) sore menuju daerah Miyagi dan sekitarnya untuk mengevakuasi WNI dari daerah tersebut. Lutfi menjelaskan, saat ini sedang diselesaikan perizinan kegiatan Tim Kemanusiaan Indonesia di Kantor Perdana Menteri Jepang.



Sementara itu, dua mobil van Tim Relief IV KBRI Tokyo, yang bersamaan berangkat pada Kamis siang ke Kesennuma, telah kembali ke Tokyo pada Jumat malam dengan membawa 5 WNI yang dievakuasi dari Miyagi.

Sebelumnya, 1 bis Tim Relief IV telah tiba di Tokyo dengan membawa 33 ABK yang dievakuasi dari Kesennuma. "Kegiatan Tim Relief cukup berat karena cuaca di Kesennuma yang bersalju lebat dan suhu dingin hingga -2 derajat Celsius," ujar Lutfi.

Jumat siang (18/3), tepat pukul 14.46 waktu Jepang, menandai tepatnya satu minggu setelah terjadinya gempa dengan kekuatan 9 SR. Berbagai televisi Jepang memperlihatkan masyarakat sedang mengheningkan cipta dan berdoa.

Adapun jumlah korban yang dilaporkan oleh Kepolisian Nasional Jepang tercatat 6911 korban meninggal dunia. Sedangkan, warga yang belum diketahui keberadaannya tercatat 10,316 jiwa.

ARTKEL TERKAIT